Raksasa internet Google telah memutuskan untuk tak lagi menggunakan sistem operasi Microsoft Windows di kantor pusatnya. Menurut laporan yang dilansir Financial Times, Google melarang penggunaan Windows di jaringan internalnya untuk mengantisipasi masalah keamanan setelah mengalami kebobolan besar-besaran akhir tahun lalu.
Disebutkan, Google meminta karyawan baru agar tidak lagi memesan komputer dengan sistem operasi Windows. Sebagai gantinya, mereka hanya diperbolehkan menggunakan sistem operasi Linux atau Mac. Sebelumnya, Google membebaskan karyawannya untuk memilih sistem operasi yang diinginkan.
Sejumlah karyawan Google masih bisa menggunakan komputer Windows, tetapi harus dengan izin khusus. Misalnya, pada komputer-komputer yang dipakai untuk mengetes layanan-layanan yang dirilis Google, di mana para insinyurnya masih harus menguji coba secara langsung di berbagai platform.
Akhir tahun ini, kemungkinan Google hanya memperbolehkan satu sistem operasi bagi karyawannya, yakni Chrome OS. CEO Google Eric Schmidt sempat mengungkap rencana tersebut dalam sebuah seminar mengenai cloud computing bulan lalu. Sistem operasi berbasis browser web yang dikembangkan Google tersebut diklaim akan jauh lebih aman dibandingkan sistem operasi yang ada saat ini.
Google mengaku mendapat serangan terkoordinasi akhir tahun lalu dan sejumlah kekayaan intelektualnya dicuri pelaku dengan menembus sistem keamanan jaringannya. Google menuduh serangan tersebut dari China dan sebagai protes akhirnya menutup kantornya di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Sumber : kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar